Pertama kali aku berjumpa denganmu adalah tahun
pertama aku duduk dibangku SMP. Kelas yang berbeda,namun angkatan yang sama. Berawal
dari pertemuan tak sengaja di jalan samping SMP,tanpa mengenal satu sama lain, itulah kali pertama aku dan kamu bertemu. Tak
terlintas sedikitpun kala itu,bahwa jalan kita akan bertemu dalam lintasan
yang panjang. Beranjak kelas 2 SMP kita berada dalam satu kelas yang
sama,kemudian seiring berjalannya waktu kita mulai mengenal dan akrab satu sama
lain.
Sangat nyaman berbagi cerita denganmu. Bercerita
berbagai hal,seringkali bukan sesuatu yang penting. Akupun tak dapat jelas
mengingat apa saja yang kita bincangkan sepanjang waktu-waktu itu. Yang nyata
kemudian adalah bahwa kebiasaan berbagi itu mendekatkan hatiku padamu.
Perlu waktu beberapa bulan untuk menyadari bahwa ada
yang berbeda. Saat-saat berbagi itu berubah,dari sekedar kebiasaan menjadi
sebuah kebutuhan. Manakala saat-saat itu hilang dari hari kita,entah karena
kesibukan atau alasan lain, ada yang hilang pula dari hati ini. Kurasa aku
mulai mengagumimu.
kisahmu, harimu ku tahu
semua, tanpa kau berujar aku selami
gerakmu, guraumu kemasan raga, tanpa kau sadari aku pahami
cinta memang mungkin inilah cinta, apapun lakumu aku jiwai
cinta memang mungkin inilah cinta, tanpa ku miliki rindu terasa
bukan tak percaya diri
karna aku tahu diri
biarkan aku memelukmu, tanpa memelukmu mengagumi mu dari jauh
aku menjagamu tanpa menjagamu, menyayangimu dari jauh
bukan tak percaya diri
karna aku tahu diri
gerakmu, guraumu kemasan raga, tanpa kau sadari aku pahami
cinta memang mungkin inilah cinta, apapun lakumu aku jiwai
cinta memang mungkin inilah cinta, tanpa ku miliki rindu terasa
bukan tak percaya diri
karna aku tahu diri
biarkan aku memelukmu, tanpa memelukmu mengagumi mu dari jauh
aku menjagamu tanpa menjagamu, menyayangimu dari jauh
bukan tak percaya diri
karna aku tahu diri
biarkan aku
memelukmu, tanpa memelukmu mengagumi mu dari jauh
aku
menjagamu tanpa menjagamu, menyayangimu dari jauh
(Mengagumimu
dari Jauh - Tulus)
Seperti yang
Tulus bilang dilagu diatas. "Bukan Tak Percaya Diri, Karna Aku Tahu diri".
Sepertinya mengagumi seseorang seperti mu saja 'harusnya' sudah teramat sangat
cukup.
Tanpa
disadari atau tidak, aku sekarang menjadi seperti seorang detektif !
Aku mencoba
mencari tahu apa yang kamu suka dan
tidak, apa saja kegiatanmu selama satu minggu penuh, atau bahkan jadwal ujian
dan mata kuliah yang kamu hadapi setiap hari.
Bukan hanya
itu, kebiasaan dan sifatmu pun semakin terlihat seiring berjalannya waktu, dan
aku mengamati itu dan menyimpannya di dalam memori otak.
Kenapa jadi
begini yaa ? Aku sadar, sesadar-sadarnya orang sadar. Dipandang dari segi
manapun aku sudah salah menyikapi sebuah pelakuan.
Ku beritahu
saja, aku bisa tiba-tiba sangat bersemangat saat aku melihat wajahmu tanpa
saling menyapa. apalagi rindu yang tiba-tiba menyelinap tanpa permisi itu
sering sekali datang tanpa tahu pemiliknya siapa.
Kejadian
kecil yang berdampak besar bukan ? hanya karena aku berada satu kelas saja,
membuat segalanya berubah. Mungkin karena sikap dan sikapmu yang begitu
membuatku nyaman berada didekatmu.
Apalagi saat
aku membulatkan tekat untuk hilang dan menjauh, seolah kamu malah semakin
mendekat dan mengikatku dengan segala kejadian, mimpi dan perkataan setelahnya.
Aku menyerah..
Apa kamu
akan membaca tulisan ini ? boleh saja, tapi dengan satu syarat !
Jangan
pernah berubah menjauh seperti apa yang aku takutkan yaa, aku hanya mengagumimu
dan aku rasa itu harus cukup, tanpa ada embel-embel ego yang memaksa hasrat
untuk saling memiliki.
Jangan pergi,aku menyayangimu....
No comments:
Post a Comment